Perkembangan Ponsel di Indonesia

Wednesday, February 27, 2013


Perkembangan Ponsel di Indonesia




 Pada dekade tahun 70-an negara-negara maju di eropa menerapkan teknologi seluler untuk komunikasi.

Di Indonesia sendiri baru menerapkan kecanggihan teknologi komunikasi tersebut belasan tahun kemudian. Dimulai pada tahun 1984 teknologi seluler pertama kali hadir di Indonesia dengan berbasis teknologi Nordic Mobile Telephone (NMT).

Di tahun 1985-1992 ponsel mulai beredar di Indonesia,namun tidak bisa di masukkan kedalam saku baju atau celana karena bentuknya yang besar dan panjang,dengan berat rata2 430gram (hampir setengah kilogram).Harga ponselnya juga tidak murah,berkisar diatas 10 juta per unit.Di tahun ini pula baru dikenal dua teknologi seluler yaitu NMT-470,modifikasi NMT-450.

Di akhir 1993 PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital Global System for Mobile (GSM),dimulai di dua pulau,yakni Pulau Batam dan Pulau Bintan. Di tahun 1994 PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) beroperasi sebagai operator GSM pertama di Indonesia,dengan mengawali kegiatan operasinya di Jakarta dan sekitarnya.Karena GSM menggunakan kartu SIM,maka hal itu aman dari penggandaan dan penyadapan serta mutu prima dan jangkauan luas.

Tahun 1995 proyek Telkom di Batam berlangsung sukses dan di lanjutkan ke provinsi-provinsi di Sumatra,lalu menjadikan Telkomsel pada 26 mei 1995 sebagai operator GSM nasional bersama Satelindo.Kemudian di Tahun 1996 Telkomsel dengan produk kartu Halo-nya sukses di Medan,Surabaya,Bandung,dan Denpasar,kemudian masuk Jakarta.Di penghujung tahun 1996 ini pula,PT.Excelcomindo Pratama (Excelcom) berbasis GSM beroperasi di Jakarta sebagai operator GSM ke tiga di Indonesia.Setelah itu di tahun 1998 Excelcom meluncurkan kartu prabayar Pro-XL yang memberi alternatif bagi konsumen untuk memilih dengan layanan roaming.Satelindo menyusul Telkomsel dan Excelcom dengan meluncurkan kartu prabayar mentari,dengan keunggulan tarif dihitung perdetik,sehingga dalam waktu singkat menjaring lebih 100.00 pelanggan.

Layanan pesan singkat,mulai di perkenalkan pada tahun 2000,dan menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel,karena sangat praktis dan murah biayanya.Di tahun ini pula PT.Indosat dan PT.Telkom mendapat lisensi sebagai operator GSM 1800 nasional.Layanan seluler kedua BUMN itu kemudian beroperasi pada tanggal 1 Agustus tahun 2001.Babak baru bertelekomunikasi berlanjut di tahun 2003,yaitu dengan hadirnya Telkom Flexi,yang mengusung teknologi CDMA 2000 1X,kemudian di belakang Flexi ada Esia dari Bakrie Telecom,Fren & Hepi dari Mobile8,Star One dari Indosat,Smart dari Lippo Telecom,dan terakhir Ceria dari Sampoerna Telecom.

Kemudian ponsel-ponsel yang masuk ke Indonesia juga sejalan dengan perkembangan operator2 seluler yang telah disebutkan di atas.Kehadiran ponsel di Indonesia dimulai dari generasi kedua(berdasarkan pengetahuan saya),sampai generasi ke empat (yang sekarang banyak beredar di pasaran).Berikut ulasan singkat tentang generasi ponsel tersebut :

Generasi Kedua:

Ponsel generasi ini juga biasa disebut 2G hadir pada pertengahan 1990-an.Beroperasi pada jaringan GSM dengan menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz.Pada generasi ini sinyal analog telah di ubah dengan sinyal digital.Penggunaan sinyal digital melengkapi ponsel dengan pesan suara,panggilan tunggu dan SMS.

Generasi Ketiga:

Ponsel generasi ini juga disebut 3G, fiturnya adalah memungkinkan operator jaringan untuk memberi para pengguna ponsel ini memiliki jangkauan yang lebih luas,termasuk internet dan Video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini.

Generasi Keempat:
Ponsel generai ini juga disebut 4G.4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan babak baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi wireless yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro),CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dll.Sistem 4G berdasarkan keragaman jaringan IP,yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam system kapan saja dan dimana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas utnuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir,4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, game on-line, dan lainnya.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda..!!

Teknologi Garis Gawang


Teknologi Garis Gawang



Goal kontroversi memang selalu panas untuk diperbincangkan, selalu ada pihak yang merasa dirugikan dengan keputusan yang diambil wasit saat itu. Sudah banyak contoh dalam pertandingan sepak bola, contoh paling baru yaitu pada laga euro 2012 saat Inggris melawan Ukraina.

  Insiden ini akhirnya yang membuat Presiden Organisasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Sepp Blatter kembali menyerukan agar teknologi garis gawang (Goal Line Technology) segera diterapkan. Rencananya penerapan teknologi garis gawang akan ditentukan dalam pertemuan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) pada 5 Juli di Zurich, Swiss.

  Teknologi garis gawang (Goal Line Technology) sudah mulai dikembangkan oleh negara Jerman dan Inggris. Sebelumnya Inggris telah sukses menerapkan teknologi bernama Hawk-eye ini untuk olah raga tenis lapangan, sedangkan Jerman masih terus mengembangkan Cairo System. Secara fungsi mungkin kedua alat ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memastikan tidak akan ada lagi goal-goal kontroversi seperti yang sudah-sudah. Sebenarnya bagaimana teknologi ini bekerja? Berikut gambar penjelasannya.


Teknologi Hawk-Eye (Inggris)

Hawk-Eye adalah sistem komputer rumit yang berfungsi untuk mendeteksi, merekam setiap lintasan atau pergerakan bola secara visual yang kemudian akan ditampilkan secara statistik dengan detail yang hampir mendekati kenyataannya. Hawk-eye diciptakan pertama kali oleh Dr. Paul Hawkins. Alat ini didukung oleh video kamera berkecepatan tinggi yang diletakkan di 6 titik di sekitar lapangan.




Hawk Eye (Inggris)

Hawk-Eye memiliki beberapa kelebihan, seperti :
Akurat, sistem bisa mengetahui lokasi bola secara akurat.
Kecepatan dalam mendapatkan hasil, keputusan akan sampai ke wasit dalam waktu kurang dari tiga detik.
Praktis, tidak perlu banyak campur tangan orang, tidak memerlukan bola yang khusus, tidak perlu instalasi peralatan di sekitar area gawang.


Teknologi Cairo System (Jerman)

Cairo System adalah alat yang dibuat oleh Adidas dan perusahaan Jerman, Cairos Technologies AG. Untuk sistem Cairos membutuhkan dukungan sebuah kabel tipis yang harus ditanam dalam rumput di daerah penalti dan belakang garis gawang. Kabel ini akan dialiri medan magnet, yang nantinya akan selalu berkomunikasi dengan sensor yang berada di dalam bola dan pusat komputer pengendali. Jika terjadi goal, maka sebuah sinyal radio akan ditransmisikan ke jam tangan wasit dalam waktu kurang dari 1 detik.

Berikut gambar bagaimana Cairo System bekerja :




Area berwarna merah pada daerah gawang adalah medan magnet




Sensor pada bola akan mengaktifkan komunikasi ke komputer pusat ketika bola masuk dalam area magnet




Saat terjadi Goal, data yang dikirimkan ke komputer pusat akan langsung diolah dengan sangat cepat




Selang beberapa detik (maksimal 3 detik) jam tangan wasit akan menerima report terjadinya goal.


Nah, kalau udah gitu kan gak ada lagi perdebatan antara gol atau tidak. Sekian dari saya. Semoga bermanfaat yaa..

Sumber : http://parkirgratis.net/mengenal-teknologi-garis-gawang-goal-line-technology#ixzz2M5lDVdIg

Samsung Orb


Samsung Orb, Terobosan Teknologi Kamera Terbaru Serupa Dengan Google Photo Sphere


Keberadaan fitur Google Photo Sphere mungkin sudah tak asing atau bahkan tak seluruhnya disadari oleh sebagian besar pengguna Android 4.2 Jelly Bean.

Namun terlepas dari hal itu, keberadaan Photo Sphere itu sendiri pada dasarnya bukanlah sesuatu yang baru mengingat fitur ini juga pernah digunakan oleh perangkat Nexus berbasis Android 4.2 Jelly Bean. Dengan keberadaan fitur Photo Sphere pada perangkat, memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto panorama 360 derajat dengan mudah dan sebaik mungkin.
Terkait keberadaan fitur Photo Sphere, tampaknya Samsung tak mau kalah langkah dengan apa yang telah diperbuat oleh Google tersebut. Pasalnya baru-baru ini telah tersiar kabar kalau Samsung tampaknya bakal membuat gebrakan baru dengan melahirkan sebuah fitur kamera terbaru buatan sendiri yang serupa dengan keberadaan Google Photo Sphere tersebut.
Fitur kamera terbaru yang bernama Samsung Orb ini sedianya dijadwalkan bakal memulai debutnya bersama Samsung Galaxy S4 yang akan segera dirilis dalam waktu dekat ini. Maka dengan masuknya fitur Samsung Orb ini, praktis akan menambah kekuatan lini produk andalan terbaru Samsung di masa-masa yang akan datang tentunya.
source: http://fajaridzi.blogspot.com

What is Ableton live ?? Part 2


Well ini adalah part kedua mengenai pengenalan terhadap DAW Ableton live, sebenarnya ini cuma pengenalan biasa aja, gak sampe ngenalin plug-in effect yang berada di dalam abletonnya. okeh langsung aja, Check it out!


What is Ableton live ?? Part 2

   di postingan saya yang sebelumnnya saya telah membahas tentang tampilan-tampilan yang ada di ableton live, yaitu arrangement view dan Session view. pada postingan part 2 ini saya akan menjelaskan beberapa bagian yang terdapat didalam ableton live.





Saya akan emnjelaskan satu-satu urut dari nomor yang telah saya berikan.

1.Clip slot
   : Tempat dimana kita dapat membuat beat beat yang hasilnya akan membentuk sebuah persegi panjang
     (Clip/Klip)

2.Track title bar
   : tempat penamaan sebuah plug-in atau audio yang kita masukkan

3.Send
   :Knob ini membuat plug-in atau audio yang kia masukkan akan memiliki suara yang lebih keras

4.Tombol In/Out
   : ini adalah tombol untuk mengatur input atau output yang kita gunakan

5. Track volume
   : Sama seperti namanya,hahaha, untuk mengatur volume track yang kita pilih

6. Tempat untuk menaruh Vst/Plug-in, audio effect, atau midi effect yang akan kita gunakan

7. Play clip button
   : Tombol untuk memainkan semua clip yang sejajar dengan tombol tersebut

8. Master volume
   : Tempat untuk membesarkan atau mengecilkan "seluruh" volume track yang ada di dalam ableton

9. Tombol Play/Stop/Record
   : Seperti namanya, ya gunanya untuk nge play,ngestop,dan nge record track

10. Metronome
     : ah, yang ini malas jelasin, nih buka linknya http://shatomedia.com/2008/12/metronome/

11. Tempo
     : Untuk mengatur temponya,kita dapat menaikkan dan menurunkan temponya

12. Live device browser
     : Tempat untuk mencari Vst/plugin,audio effect,dll

13. Track display
     : Tempat dimana ditampilkan Lagu yang telah kita buat/aransemen

14. tombol MIDI Keyboard
     : Tombol ini bila di aktifkan akan membuat keyboard komputer/laptop kita menjadi Keyboard controller

15. Track tittle bar
     : sama seperti nomor 2

Okedeh,capek buat beginian,hahhaha, wokeh, itu saja yang bisa saya beritahu kali ini. semoga bermanfaat postingan saya kali ini. sekian dan terimakasih XXDDDD.

Handphone BlackBerry Z10 Full Touchscreen Ternyata Dibangun dengan Komponen Seharga 154 USD


Wah, Handphone BlackBerry Z10 Full Touchscreen Ternyata Dibangun dengan Komponen Seharga 154 USD


Handphone BlackBerry Z10 yang menggunakan sistem operasi BlackBerry 10 sudah bisa dijumpai di beberapa tempat di luar negeri. Dan, beberapa negara lain pun bakal menyusul dalam waktu dekat. Sedikit gambaran mengenai handphone ini, para konsumen yang tertarik bisa mempertimbangkan tentang harga dari komponen di dalamnya.

Secara total, BlackBerry membutuhkan biaya sebesar 154 USD untuk menyatukan semua komponen dari handphone ini. Terbilang cukup murah bukan untuk sebuah handphone yang digadang-gadang bakal menjadi handphone yang mampu menyelamatkan BlackBerry dari kebangkrutan.
Secara spesifik, layar sentuh dari handphone ini dihargai sebesar 16.5 USD. Selanjutnya, prosesor Snapdragon seharga 23.50 USD, dual kamera sebesar 15 USD, ROM 16GB sebesar 9 USD, baterai, chip serta RAM seharga 21 USD dan yang terakhir adalah cover serta motherboard yang kemungkinan memiliki harga 59 USD.
Yang perlu diperhatikan, harga tersebut adalah harga komponen. Sedangkan harga jual yang ada di pasaran adalah harga komponen ditambah dengan usaha dari BlackBerry untuk menghasilkannya. Termasuk di antaranya adalah usaha penelitian serta menyediakan tenaga manusia yang tak kalah mahal.
source: http://fajaridzi.blogspot.com/

Neptune Pine, Smartphone Android Mungil Berbentuk Jam Tangan dengan Prosesor Single Core 1GHz

Neptune Pine, Smartphone Android Mungil Berbentuk Jam Tangan dengan Prosesor Single Core 1GHz


Di Indonesia, Anda tentu mengingat handphone berbentuk jam tangan dari IMO S500 yang menggunakan model iklan Afgan. Di luar negeri, ternyata ada handphone serupa tapi memiliki kelebihan karena menggunakan sistem operasi Android bernama Neptune Pine.

Seperti halnya IMO S500, Neptune Pine ini memiliki bentuk jam tangan lengkap dengan slot SIM card. Layar handphone ini tak terlalu besar dengan ukuran 2.5 inci yang menawarkan resolusi 432 x 240 piksel.
Lebih lanjut, handphone pintar jam tangan ini hadir dengan prosesor single core ARM Cortex-A9 dengan kecepatan 1GHz. Terdapat beberapa fitur pendukung seperti WiFi, Bluetooth serta GPS. Sebagai tambahan, handphone ini dilengkapi dengan headphone dan headset Bluetooth.
Spesifikasi lain dari handphone ini pun cukup lengkap, dengan variasi memori internal dari 8GB, 16GB hingga 32GB. Baterai 800 mAh mampu memberikan ketahanan pemakaian talk time selama 5 jam.
Mengenai harga, sayangnya handphone ini terbilang cukup mahal dengan banderol sebesar 335 USD. Pihak produsen pun berencana untuk mulai memasarkan handphone mungil ini pada kuartal ketiga 2013 ini.
source:http://fajaridzi.blogspot.com

Cara Membuat Processor Komputer

Anda tahu apa itu processor ? Setiap orang yang memiliki komputer pasti tahu donk, setiap komputer memiliki processor didalamnya.Fungsi processor adalah otak atau pengendali atas jalannya semua aktifitas komponen komputer lainnya yang berfungsi melakukan perhitungan dan melakukan tugas.

Tahukah anda cara membuat processor ? Ternyata sebagian dari processor terbuat dari pasir, dan melalui proses pengerjaan yang cukup rumit.

Berikut adalah proses pembuatan processor :

Pasir adalah sesuatu yang banyak terdapat dan hampir menutupi seluruh permukaan bumi. Pasir mempunyai persentase silikon yang tinggi dalam bentuk Silikon Dioxide (SiO2) yang merupakan bahan pokok untuk membuat semiconductor.



Setelah memperoleh mentahan dari pasir dan memisahkan silikonnya, materiil yang kelebihan dibuang. Lalu, silikon dimurnikan secara bertahap hingga mencapai kualitas ‘semiconductor manufacturing quality’, atau biasa disebut ‘electronic grade silicon’. Pemurnian ini menghasilkan sesuatu yang sangat dahsyat dimana ‘electronic grade silicon’ hanya boleh memiliki satu ‘alien atom’ di tiap satu milyar atom silikon. Setelah tahap pemurnian silikon selesai, silikon memasuki fase peleburan. Dari gambar di atas, kita bisa melihat bagaimana kristal yang berukuran besar muncul dari silikon yang dileburkan. Hasilnya adalah kristal tunggal yang disebut ‘Ingot’.


Kristal tunggal ‘Ingot’ ini terbentuk dari ‘electronic grade silicon’. Besar satu buah ‘Ingot’ kira-kira 100 Kilogram atau 220 pounds, dan memiliki tingkat kemurnian silikon hingga 99,9999 persen


Setelah itu, ‘Ingot’ memasuki tahap pengirisan. ‘Ingot’ di iris tipis hingga menghasilkan ‘silicon discs’, yang disebut dengan ‘Wafers’. Beberapa ‘Ingot’ dapat berdiri hingga 5 kaki. ‘Ingot’ juga memiliki ukuran diameter yang berbeda tergantung seberapa besar ukuran ‘Wafers’ yang diperlukan. CPU jaman sekarang biasanya membutuhkan ‘Wafers’ dengan ukuran 300 mm.


Setelah diiris, ‘Wafers’ dipoles hingga benar-benar mulus sempurna, permukaannya menjadi seperti cermin yang sangat-sangat halus. Kenyataannya, Intel tidak memproduksi sendiri ‘Ingots’ dan ‘Wafers’, melainkan Intel membelinya dari perusahaan ‘third-party’. Processor Intel dengan teknologi 45nm, menggunakan ‘Wafers’ dengan ukuran 300mm (12 inch), sedangkan saat pertama kali Intel membuat Chip, Intel menggunakan ‘Wafers’ dengan ukuran 50mm (2 inch).


Cairan biru seperti yang terlihat pada gambar di atas, adalah ‘Photo Resist’ seperti yang digunakan pada ‘Film’ pada fotografi. ‘Wafers’ diputar dalam tahap ini supaya lapisannya dapat merata halus dan tipis.



Di dalam fase ini, ‘Photo Resist’ disinari cahaya ‘Ultra Violet’. Reaksi kimia yang terjadi dalam proses ini mirip dengan ‘Film’ kamera yang terjadi pada saat kita menekan shutter (Jepret!).

Daerah paling kuat atau tahan di ‘Wafer’ menjadi fleksibel dan rapuh akibat efek dari sinar ‘Ultra Violet’. Pencahayaan menjadi berhasil dengan menggunakan pelindung yang berfungsi seperti stensil. Saat disinari sinar ‘Ultra Violet’, lapisan pelindung membuat pola sirkuit. Di dalam pembuatan Processor, sangat penting dan utama untuk mengulangi proses ini berulang-ulang hingga lapisan-lapisannya berada di atas lapisan bawahnya, begitu seterusnya.

Lensa di tengah berfungsi untuk mengecilkan cahaya menjadi sebuah fokus yang berukuran kecil.


Dari gambar di atas, kita dapat gambaran bagaimana jika satu buah ‘Transistor’ kita lihat dengan mata telanjang. Transistor berfungsi seperti saklar, mengendalikan aliran arus listrik di dalam ‘Chip’ komputer. Peneliti Intel telah mengembangkan transistor menjadi sangat kecil sehingga sekitar 30 juta ‘Transistor’ dapat menancap di ujung ‘Pin’.



Setelah disinari sinar ‘Ultra Violet’, bidang ‘Photo Resist’ benar-benar hancur lebur. Gambar di atas menampakan pola ‘Photo Resist’ yang tercipta dari lapisan pelindung. Pola ini merupakan awal dari ‘transistors’, ‘interconnects’, dan hal yang berhubungan dengan listrik berawal dari sini.

Meskipun bidangnya hancur, lapisan ‘Photo Resist’ masih melindungi materiil ‘Wafer’ sehingga tidak akan tersketsa. Bagian yang tidak terlindungi akan disketsa dengan bahan kimia


Setelah tersketsa, lapisan ‘Photo Resist’ diangkat dan bentuk yang diinginkan menjadi tampak.


‘Photo Resist’ kembali digunakan dan disinari dengan sinar ‘Ultra Violet’. ‘Photo Resist’ yang tersinari kemudian dicuci dahulu sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, proses pencucian ini dinamakan ‘Ion Doping’, proses dimana partikel ion ditabrakan ke ‘Wafer’, sehingga sifat kimia silikon dirubah, agar CPU dapat mengkontrol arus listrik.


Melalui proses yang dinamakan ‘Ion Implantation’ (bagian dari proses Ion Doping) daerah silikon pada ‘Wafers’ ditembak oleh ion. Ion ditanamkan di silikon supaya merubah daya antar silikon dengan listrik. Ion didorong ke permukaan ‘Wafer’ dengan kecepatan tinggi. Medan listrik melajukan ion dengan kecepatan lebih dari 300,000 Km/jam (sekitar 185,000 mph)



Setelah ion ditanamkan, ‘Photo Resist’ diangkat, dan materiil yang bewarna hijau pada gambar sekarang sudah tertanam ‘Alien Atoms’



Transistor ini sudah hampir selesai. Tiga lubang telah tersketsa di lapisan isolasi (warna ungu kemerahan) yang berada di atas transistor. Tiga lubang ini akan diisi dengan tembaga, yang berfungsi untuk menghubungkan transistor ini dengan transistor lain.


‘Wafers’ memasuki tahap ‘copper sulphate solution’ pada tingkat ini. Ion tembaga disimpan ke dalam transistor melalui proses yang dinamakan ‘Electroplating’. Ion tembaga berjalan dari terminal positif (anode) menuju terminal negatif (cathode).


Ion tembaga telah menjadi lapisan tipis di permukaan ‘Wafers’.



Materiil yang kelebihan dihaluskan, meninggalkan lapisan tembaga yang sangat tipis.




Banyak lapisan logam dibuat untuk saling menghubungkan bermacam-macam transistors. Bagaimana rangkaian hubungan ini disambungkan, itu ditentukan oleh teknik arsitektur dan desain tim yang mengembangkan kemampuan masing-masing processor. Dimana chip komputer terlihat sangat datar, sebenarnya memiliki lebih dari 20 lapisan untuk membuat sirkuit yang kompleks. Jika kamu melihat dengan kaca pembesar, kamu akan melihat jaringan bentuk sirkuit yang rumit, dan transistors yang terlihat futuristik, ‘Multi-Layered Highway System’.


Ini hanya contoh super kecil dari ‘Wafer’ yang akan melalui tahap test kemampuan pertama. Di tahapan ini, sebuah pola test dikirimkan ke tiap-tiap chip, lalu respon dari chip akan dimonitor dan dibandingkan dengan ‘The Right Answer’.


Setelah hasil test menunjukan bahwa ‘Wafer’ lulus, ‘Wafer’ dipotong menjadi sebuah bagian yang disebut ‘Dies’. Coba anda lihat, proses yang bener-bener rumit tadi ternyata hasilnya kecil doank. Pada gambar paling kiri itu ada 6 kelompok ‘Wafer’, pada gambar kanannya sudah berapa ‘Wafer’ ?


‘Dies’ yang lulus test, akan diikutkan ke tahap selanjutnya yaitu ‘Packaging’. ‘Dies’ yang tidak lulus, dibuang dengan percumanya.


Ini adalah gambar satu ‘Die’, yang tadinya dipotong pada proses sebelumnya. ‘Die’ pada gambar ini adalah ‘Die’ dari Intel Core i7 Processor.


Lapisan bawah, ‘Die’, dan ‘Heatspreader’ dipasang bersama untuk membentuk ‘Processor’. Lapisan hijau yang bawah, digunakan untuk membentuk listrik dan ‘Mechanical Interface’ untuk Processor supaya dapat berinteraksi dengan sistem PC. ‘Heatspreader’ adalah ‘Thermal Interface’ dimana solusi pendinginan diterapkan, sehingga Processor dapat tetap dingin dalam beroperasi.


‘Microprocessor’ adalah produk terkompleks di dunia ini. Faktanya, untuk membuatnya memerlukan ratusan tahap dan yang kita uraikan sebelumnya hanyalah yang penting saja.


Selama tes terakhir untuk Processor, Processor di tes karakteristiknya, seperti penggunaan daya dan frekwensi maksimumnya.



Berdasarkan hasil test sebelumnya, Processor dikelompokan dengan Processor yang memiliki kemampuan sama. Proses ini dinamakan dengan ‘Binning’, ‘Binning’ ditentukan dari frekwensi maksimum Processor, kemudian tumpukan Processor dibagi dan dijual sesuai dengan spesifikasi stabilnya.



Prosessor yang sudah dikemas dan dites, pergi menuju pabrik (misalnya dipake Toshiba buat laptopnya) atau dijual eceran (misalnya di toko komputer)


Nah,setelah mengintip proses pembuatan processor diatas, berminatkah anda memproduksi chip processor anda sendiri ?

source
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tugas Achmad Farizi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger